Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah

Ada 10 Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah Subhaanahu wata'ala terkait daripada perilaku manusia itu sendiri, oleh karena itu saya akan memberikan sedikit informasi tentang Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah untuk itu mari kita simak penjelasannya dibawah nanti.

Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah

Sobat Reyvano Mustofa yang saya hormati, Didalam Pendidikan Penyebab Doa Tidak Dikabulkan oleh Allah Subhanaahu wa'ala tentunya akan membuat kita semua menjadi manusia yang tiada guna seumur hidup, dan semoga saja ini tidak terjadi pada diri kita semua.

Sahabat Reyvano, Dalam Al-Qur'an Allah memerintahkan hamba-Nya berdoa agar tidak termasuk golongan orang-orang yang sombong.

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." Demikian penggalan firman-Nya dalam Surat Ghafir ayat 60.

Sebagai mukmin kita patut husnuzhan (berprasangka baik) bahwa Allah yang Maha Pemurah akan mengabulkan semua doa.

Baca juga: Do'a Akasyah (Akasah)

Akan tetapi, perlu diketahui ada beberapa faktor penyebab doa tidak kunjung dikabulkan. Dalam Kitab Arba'in an-Nawawiyah dikisahkan, ketika orang-orang berkumpul dengan Syekh Ibrahim bin Adham rahimahullah (wafat 160 Hijriyah), ulama sufi kelahiran Khurasan. Ada yang bertanya,

"Wahai Abu Ishaq, kenapa doa kami tidak dikabulkan oleh Allah?" Maka Beliau menjawab: "Itu sebab matinya hati kalian oleh sepuluh perkara."

Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah


Sepuluh perkara atau 10 Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah tersebut di antaranya:
1. Kalian mengetahui Allah, tapi tidak memenuhi hak-hak Nya.
2. Kalian berkeyakinan cinta pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tapi meninggalkan sunnah-sunnah Beliau.
3. Kalian membaca Al-Qur'an, tapi tidak mengamalkan isinya. 4. Kalian makan dari nikmat-nikmat Allah, Tapi tidak mensyukurinya.
5. Kalian mengatakan setan adalah musuh, tapi tidak menyimpang darinya. 6. Kalian mengatakan bahwa surga itu benar adanya, tapi tidak berbuat sesuatu yang bisa membawa kepadanya.
7. Kalian katakan bahwa neraka juga benar adanya, tapi tidak lari (menjuah) darinya.
8. Kalian mengatakan bahwa kematian benar adanya akan tetapi tidak menyiapkan bekal untuknya.
9. Kalian menyibukkan diri menghitung aib orang lain, tapi melupakan aib kalian sendiri.
10. Kalian mengubur mayat saudara-saudara kalian yang meninggal, tapi tidak mengambil pelajaran darinya.


Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ

"Apakah orang yang dihiasi perbuatannya yang buruk (oleh setan) lalu ia menganggap perbuatannya itu baik, (sama dengan orang yang tidak diperdaya setan?), maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya." (QS Faathir: ayat 8)

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'du: 28)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya." (QS. Ath-Thalaaq: 4)

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *